Fotografi

Rabu, 22 Februari 2012

Pengantar Anatomi dan Histologi Ternak

Anatomi dan cabang ilmu anatomi
    Anatomi atau ilmu urai merupakan bagian ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan struktur dari organisme. Nama anatomi diberikan pada cabang ilmu ini karena menurut bahasa Yunani Anatemein berarti membuka dengan jalan mengiris dan menguraikan. Pada tahap pertama dari pertumbuhannya, penyelidikan di bidang anatomi dilakukan dengan alat-alat sederhana seperti pisau (skalpel) dan pinset serta pengamatan dengan mata biasa.
    Dengan ditemukannya alat mikroskop dengan kemungkinan perbesaran bagian-bagian tubuh secara luas, maka ruang lingkup pengamatan menjadi berkembang dan peluang untuk mempelajari struktur halus tubuh dan organisme kecil bertambah mendalam. Dengan demikian, maka anatomi dapat dibagi atas anatomi makroskopik yang menggunakan mata biasa dan anatomi mikroskopik yang menggunakan mikroskop sebagai alat pemeriksa utama. Dari anatomi mikroskopik ini dapat dibedakan pula ilmu yang mempelajari jaringan tubuh (histologi) dan ilmu yang mempelajari struktur sel (sitologi).
    Pengetahuan tentang perubahan-perubahan dalam perkembangan organisme bertambah lama bertambah penting, sehingga timbul cabang ilmu baru yaitu embriologi. Cabang ilmu ini membahas perkembangan organisme sebelum dilahirkan (Prenatal), dimana terjadinya pembentukan jaringan dan organ-organ tubuh. Ontogenesis adalah sejarah seluruh pertumbuhan dan perkembangan organisme baik prenatal maupun postnatal. Phylogenesis merupakan sejarah perkembangan suatu spesies dan evolusi yang dialaminya dari abad ke abad.

Pembagian Anatomi
    Berdasarkan jumlah jenis hewan yang dipelajari, maka pada umumnya kita mengenal anatomi khusus dan anatomi perbandingan. Anatomi khusus mempelajari bentuk dan struktur dari suatu jenis hewan seperti halnya hippotomi (anatomi kuda). Di dalam anatomi khusus ini termasuk anthropotomi atau anatomi manusia. Anatomi komparatis atau anatomi perbandingan mempelajari dan membandingkan struktur hewan-hewan dan merupakan dasar bagi klasifikasi hewan-hewan tersebut. Ke dalam anatomi komparatif ini dapat dikelompokkan anatomi veteriner yang mempelajari dan membandingkan struktur dan bentuk dari hewan-hewan piara kita. Pada umumnya, pelajaran anatomi veteriner memilih satu jenis hewan piara sebagai hewan dasar, kemudian melanjutkan perbandingannya dengan hewan lainnya. Lazimnya dianggap sebagai hewan piara adalah kuda, sapi, domba, kambing, babi, anjing, kucing dan unggas.
    Dua cara pokok biasanya digunakan dalam mempelajari anatomi veteriner.
Anatomi sistematik membahas tubuh organisme menurut susunan alat-alat yang mempunyai persamaan asal, struktur, dan fungsi. Pembagian susunan alat-alat pada anatomi sistematik adalah:
*Osteologi, pembahasan tentang skelet (tulang).
*Arthrologi, pembahasan tentang persendian.
*Myologi, pembahasan tentang otot dan alat pembantunya.
*Splanchnologi, pembahasan tentang viscera (jeroan), mencakup:- Apparatus digestorius (alat pencernaan)
- Apparatus respiratorius (alat pernafasan)
- Apparatus urogenitalis (organ uropoietik dan organ genital)
*Angiologi, pembahasan tentang alat peredaran darah dan limfa.
*Neurologi, pembahasan tentang susunan syaraf.
*Aesthesiologi, pembahasan tentang pancaindera dan kulit.

    Anatomi topografi adalah ilmu urai yang membahas daerah-daerah terbatas secara mendalam. Anatomi topografi menjadi dasar bagi pelajaran ilmu bedah. Pada tahun-tahun terakhir makin diterapkan cara pendekatan fungsional untuk mempelajari ilmu urai. Timbullah anatomi fungsional yang tidak hanya melukiskan bentuk, ukuran, struktur, dan letak berbagai jaringan dan organ tubuh, tetapi selalu menghubungkannya dengan proses pekerjaan yang dilakukan bagian tubuh tersebut di dalam kerangka kerja sama keseluruhan organisme secara harmonis.
    Anatomi veteriner sebagaimana diajarkan di fakultas kedokteran hewan dan peternakan selalu diusahakan untuk sejauh mungkin menggunakan pendekatan fungsionil ini. Anatomi veteriner ini memiliki kedudukan yang penting, karena menjadi dasar hampir semua mata pelajaran di tingkat yang lebih tinggi. Juga bagi seorang calon ahli peternakan, pengetahuan tentang susunan otot, alat pencernaan makanan, dan alat reproduksi merupakan hal-hal yang pokok.

Konsep Sel
    Dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu organisme terdiri atas suatu sel dimana berlangsungnya segala fungsi-fungsi dari kehidupan. Dalam tingkat yang lebih tinggi terjadilah pengelompokkan sel-sel tertentu untuk melakukan tugas-tugas khusus sehingga terjadilah pengkhususan fungsi atau spesialisasi. Spesialisasi ini merupakan akibat dari kebutuhan cara hidup yang semakin bertambah kompleks.
    Sekelompok sel yang dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu dinamakan jaringan. Beberapa jaringan berkelompok dan bekerja sama melakukan tugas yang lebih umum sifatnya kemudian membentuk organ tubuh yang terdiri atas jaringan penunjang dan jaringan pokok (parenkim). Alat (organ) tubuh ini kemudian bergabung membentuk sistem (susunan) yang akhirnya susunan-susunan inilah yang membangun suatu organisme tingkat tinggi.
    Untuk memahami anatomi fungsional dengan sepenuhnya, maka bentuk dan struktur alat tubuh tadi serta hubungannya satu sama lain harus dimengerti baik secara makro maupun mikroanatomis. Pengertian dan pertimbangan kita di dalam diskusi secara makroanatomis harus selalu dipandang dari sudut sel dan jaringan yang membentuk organ dan susunan tubuh tadi. Fungsi tubuh pada akhirnya dilaksanakan oleh sel-sel tubuh.

Istilah-Istilah Antomi
    Agar terdapat keseragaman dalam penamaan unsur-unsur, dalam ilmu urai telah disepakati untuk memperguakan istilah dalam bahasa latin. Penggunaan istilah-istilah latin ini tercantum di dalam Nomina Anatomia veterinera sehingga dapat dipakai dan dimengerti oleh ahli-ahli anatomi di seluruh dunia. Nama yang diberikan kepada suatu unsur anatomik ada hubungannya dengan bentuk, fungsi, letak, ataupun arah dari unsur yang bersangkutan. Contoh nama otot ‘musculus flexor digittalis profundus’ yang berarti otot yang berfungsi sebagai pembengkok (flexor) persendian jari (digit) dan terletak di sebelah profundal.
    Dengan memahami arti dan istilah-istilah dalam bahasa latin ini dapat dihindarkan penghafalan di luar kepala dan didapatkan pengertian tentang banyak sekaligus dari suatu unsur.
    Agar dapat menunjukkan secara tepat bagaimana letak dan arah berbagai bagian dari tubuh hewan, maka dipergunakan istilah-istilah tertentu yang berlaku bagi seekor hewan berkaki empat di dalam sikap berdiri. Hal ini dikenal dengan istilah topografis.
    Istilah yang berhubungan dengan tubuh dan organ tubuh:
- Dorsal: yang lebih mendekati punggung (dorsum)
- Ventral: yang lebih mendekati perut (venter)
- Cranial/anterior: yang lebih mendekati kepala (cranium)
- Caudal/posterior: yang lebih mendekati ekor (cauda)
    Istilah yang berhubungan dengan kaki:
- Proximal: mendekati sumbu tubuh atau pangkal kaki
- Distal: menjauhi sumbu tubuh atau pangkal kaki
- Dorsal: bagian anterior dari kaki muka/kaki belakang
- Volar: bagian posterior kaki muka
- Plantar: bagian posterior dari kaki belakang.
    Istilah di daerah kepala:
- Oral: bagian anterior kepala (oris=mulut)
- Aboral: bagian posterior kepala: menjauhi mulut
- Nasal: mendekati hidung (nasum=hidung)
    Berbagai bidang di tubuh hewan
- Median: bidang yang membagi tubuh hewan dalam dua bagian yang sama, kanan dan kiri.
- Sagittal: bidang pada setiap tubuh hewan yang berjalan sejajar dengan bidang median
- Transversal: bidang melintang yang tegak lurus terhadap bidang median dan setiap bidang sagittal
- Horizontal: bidang mendatar (frontal) yang tegak lurus terhadap bidang median, sagittal dan transversal.
- Median: yang lebih dekat dengan bidang median
- Lateral: yang lebih jauh dari bidang median
- Superficial: di dekat permukaan tubuh atau organ tubuh
- Profundum: jauh dari permukaan tubuh atau organ tubuh dekat dengan pusat tubuh atau organ tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar